Rabu, 07 Desember 2011



Wisata Alam Puncak Suroloyo Yogyakarta

tebing bawah puncak suroloyo


Tukang Sapu — Jam menunjukkan pukul 10.13 menit, ketika kami sampai di Kawasan Suroloyo , salah satuobjek wisata di Yogyakarta. Matahari mulai terik karena cuaca sangat cerah siang itu. Perlahan udarapegunungan yang sejuk dan berkabut mulai berhembus di sela-sela hamparan perkebunan teh, membuat terik matahari tidak terasa lagi. Itulah suasana yang kerap kali kita jumpai bila kita berkunjung ke Puncak Suroloyo, bisa panas menyengat tetapi bisa berubah menjadi dingin dan gelap karena kabut disertai hembusan angin gunung. Meski demikian Puncak Suroloyo tetap memiliki pesona wisata tersendiri selain objek wisata lain di Yogyakarta seperti Kaliurang, Kaliadem atau Kawasan Wisata Deles Di Kabupaten Klaten.
Puncak Suroloyo, begitu dinamakan mungkin karena lokasinya tertinggi di deretan pegunungan menoreh kurang lebih berada 1000 meter dari permukaan air laut. Puncak Suroloyo sendiri berada di Keceme, desa Gerbosari,Kecamatan Samigaluh, 45 km dari Yogyakarta. Yang sesungguhnya berada pada perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta. Salah satu kaki bisa kita pijakkan ke wilayah Yogyakarta dan kaki yang lain bisa kita pijakkan di wilayah Kecamatan Borobudur Jawa Tengah.
puncak suroloyo
Dari Puncak Suroloyo kita disuguhi pemandangan yang menakjubkan, panorama candi Borobudur dapat kita nikmati dari Suroloyo seolah-olah kita berada di atas pesawat terbang yang terbang pada ketinggian rendah. Dari Puncak Suroloyo ini pula kita bisa menikmati pemandangan Gunung Merbabu-Merapi , Gunung Sindoro-Sumbing yang bersanding dengan eloknya. Pemandangan pegunungan menoreh yang berada di sekeliling Suroloyo menjadi nilai tambah keindahannya. Keindahan panorama ini telah didukung dibangunnya tiga buah pendopo yang memberikan kenyamanan tersendiri. Dari sini pula kita bisa menikmati indahnya Sunrise dan Sunset yang sangat menawan, jika cuaca sedang cerah. Ada beberapa fasilitas menarik  kawasan Puncak Suroloyo yang membuat kita bisa betah meluangkan waktu berwisata.

Mitos Puncak  Suroloyo

Selain itu Suroloyo tidak terlepas dari cerita bahwa tempat inilah yang digunakan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo untuk bertapa, yang menghasilkan wangit bahwa dia akan memerintah tanah jawa. Puncak ini diyakini sebagai kiblat pancering bumi (pusat dari empat penjuru) di tanah Jawa. Masyarakat setempat percaya bahwa puncak ini adalah pertemuan dua garis yang ditarik dari utara ke selatan dan dari arah barat ke timur Pulau Jawa. Pada Malam Satu Suro ( 1 Muharam) kawasan ini sangat ramai dikunjungi oleh pengunjung.
Pada Masa Hindu Kuno masyarakat mempercayai bahwa Kayangan atau tempat bersemayam para dewa berada di Gunung Himalaya, puncak gunung tertinggi di dunia. Cukup sulit pada saat itu membayangkan seperti apa Puncak Himalaya sebagai tempat para dewa. Karena itulah para pendeta Hindu menjadikan Puncak Suroloyo sebagai peraga Kayangan. Pada waktu itu Puncak Suroloyo dikenal sebagi tempat tertinggi di kerajaan Mataram.
Selain Puncak Suroloyo sendiri sebagai Kayangan ada tempat-tempat lain di kawasan Suroloyo yang tidak lepas dari mitos pula. Sebutlah misalnya Pertapaan Mintorogo, dalam cerita pewayangan pertapaan Mintaraga merupakan tempat bertapa Janaka yang memperoleh senjata berupa panah yang dipergunakan pada Perang Bharatayuda mengalahkan Raja Newatakawaca. Nama Mintorogo diambil dari Kyai Ajar Mintorogo, dari segi harfiah Mintorogo sendiri berarti kehidupan yang sederhana dan bersahaja.
Ada pula kawasan Suroloyo yang disebut dengan Sendang Kadiwatan dan Sendang Kawidodaren merupakan tempat mandi para Para dewa dan Bidadari.Ada lagi Enceh Suci yang merupakann padasan yang konon merupakan bekas masjid.
gardu sariloyo, sisi lain puncak suroloyo

Rute Ke Arah Puncak Suroloyo

Untuk sampai ke Puncak Suroloyo pengunjung harus membawa kendaraan sendiri karena tidak ada angkutan umum sampai disana. Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Atau jika anda penggemar Mountain Bike, medan Suroloyo menantang untuk dicoba. Yang perlu diperhatikan adallah kondisi kendaraan yang Fit dan Driver yang handal. Karena jalan menuju kesana penuh dengan tikungan tajam dan menanjak. Selain itu ruas jalan cukup sempit untuk dilalui lebih dari satu kendaraan. Di kiri dan kanan jurang yang dalam, walau tertutup pohon namun cukup membahayakan. Dari Yogyakarta bisa menempuh Rute Jl.Godean — Kenteng — Nanggulan — Kalibawang – Suroloyo . Jika anda datang dari arah Semarang/Magelang bisa melaluiRute Magelang — Muntilan — Jl Wates — Kalibawang — Suroloyo. Ada lagi rute alternatif yang bisa ditempuh melalui Borobudur. Akan tetapi hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki. dari Borobudur ke arah selatansearah dengan Hotel Amanjiwo. Sampai terminal kita harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki, karena tidak ada jalan menuju Puncak Suroloyo selain jalan setapak. Meski sudah saya coba ikuti tracking Via GPS yang menunjukkan ada jalan menuju puncak Suroloyo, tetapi ternyata memang hanya jalan setapak itu satu-satunya jalan. Informasi dari penduduk setempat meyakinkan saya bahwa mencapai puncak Suroloyo dari rute Borobudur hanya bisa dengan bejalan kaki. Namun jika anda tertarik bisa ditempuh rute ini karena pemandangan yang begitu indah akan kita dapatkan.
Kuliner Di Suroloyo memang sangat terbatas, di lokasi hanya ada beberapa warung kecil yang menyediakan Kopi, Teh dan makanan ala kadarnya. Jika anda mau,mungkin bisa menyempatkan diri makan di Warung Sate Mbah Margo, yang berlokasi di Nanggulan walaupun jaraknya cukup jauh. Sate ini konon menjadi langanan Bupati Kulonprogo bila menjamu tamu-tamunya.
Selamat Berwisata di Yogyakarta.


Instagram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar